Pada satu ketika, Yang Mulia sedang menetap di hutan Jeta di Vihara
Anathapindika dekat bandar Savatthi. Ketika malam menjelang pagi, maka datang seorang
dewa, dengan cahaya yang cemerlang menerangi seluruh hutan Jeta. Dewa tersebut menghampiri
Yang Mulia dan menghormati beliau. Dewa itu berdiri ke satu sisi, dan berkata kepada Yang
Mulia dalam syair ini
Banyak dewa dan manusia, berselisih faham tentang berkat, yang diharap membawa kepada
keselamatan dan kebaikan, terangkanlah apa itu berkat utama.
Tidak bergaul dengan yang tidak bijaksana1, bergaul dengan mereka
yang bijaksana2, menghormati mereka yang patut dihormati3
- Itulah berkat utama.
Menetap di tempat yang sesuai4, berkat jasa-jasa dalam kehidupan yang
lampau5, dan menuntun diri ke arah yang benar6 -
Itulah berkat utama.
Memiliki pengetahuan7, dan kemahiran8 yang tinggi,
amat terlatih dalam disiplin9, dan ramah tamah dalam ucapan10
- Itulah berkat utama.
Membantu ayah dan ibu11, menyokong anak dan isteri12,
dan pekerjaan yang aman13 - Itulah berkat utama.
Liberal14, hidup berpandu kepada Dhamma15,
menolong sanak saudara16, perbuatan yang tidak dicela17 -
Itulah berkat utama.
Mengelak dan tidak melakukan kejahatan18, menghindari minuman keras19,
dan tekun mempraktik Dhamma20 - Itulah berkat utama.
Penghormatan21, rendah diri22,
kesederhanaan(kepuasan)23, berterima kasih24, dan
mendengar Dhamma pada saat yang sesuai25 - Itulah berkat utama.
Kesabaran26, rendah hati apabila diperingatkan27,
pertemuan dengan Samanas28, dan perbincangan Dhamma pada
saat yang sesuai29 - Itulah berkat utama.
Bersemangat30, kehidupan suci31, memahami empat
kebenaran Ariya32, serta mencapai Nibbana33 -
Itulah berkat utama.
Tidak tergoda oleh keseronokan duniawi34, tiada susah35,
kesucian36, dan sentiasa damai37 - Itulah berkat
utama.
Akibat mengusahakan hal-hal demikian, mereka adalah kebal* di manapun jua, sentiasa
gembira dan aman ke mana jua38 - Demikianlah berkat-berkat utama.